Homili P.Vincent Wun, SVD

6 Januari 2013

Hari Minggu Penampakan Tuhan

Mark Twain seorang novelis Amerika sudah biasa bercerita lucu. Ia bercerita pernah menempatkan seekor anjing dan seekor kucing bersama dalam sebuah kerangjang sebagai percobaan untuk melihat apakah mereka bias bersama. Dan mereka bisa. Ia tempatkan lagi seekor burung, babi dan seekor kambing. Mereka juga dapat hidup bersama setelah beberapa waktu penyesuaian. Lalu ia coba menempatkan seorang penganut Baptist, seorang Presbyterian dan seorang Katolik, maka timbul keributan besar. Mark Twain tidak mau coba mengumpulkan orang Kristen, Islam, dan Hindu. Tak bias dibayangkan jadinya. Dalam dunia kini, bagaimanapun bisa dimengerti orang Kristiani hidup di dalam satu keranjang, di satu kota, di satu dunia dengan manusia dari agama lain.

Hari ini kita merayakan minggu epifani, kita kenang tiga raja dari Timur yang datang untuk menyembah bayi Yesus. Mereka dituntun sebuah bintang. Sebagai orang yang secara alami berbakti kepada Tuhan, tanpa kitab suci, Allah mewahyukan diriNya kepada mereka sesuai apa yang mereka hayati dalam kepercayaan mereka. Lewat bintang-bintang mereka dapat belajar tentang kelahiran Yesus dan menemukan jalan untuk menemui Dia. Sebagai orang kafir, mereka datang menyembah Yesus, juga kembali ke rumah mereka sebagai orang kafir. Mereka tidak bertobat menjadi orang Yahudi, pun pula orang Kristen. Sembah mereka diterima Tuhan dan Tuhan menunjukkan jalan lain ke rumah mereka lewat mimpi. Hal ini menunjukkan bahwa Allah dapat juga menjalin hubungan dengan manusia yang beragama lain selain bangsa Yahudi dan Kristen.

Hanya ada satu Allah, dan semua yang mencari Allah dengan hati murni dituntun kepadaNya kendati mereka menyebutNya dengan nama yang berbeda. Satu hal orang Kristiani sama dengan agama dan kepercayaan lain adalah bahwa kita menyembah Allah yang sama. Kita semua adalah anak dari Bapa yang sama. Kebenaran ini sulit bagi umat beraga mau untuk mengakui ini karena orang beragama diseluruh dunia meyakini bahwa mereka memiliki akses yang khusus dengan Allah dankebenaran.

Dalam perjanjian lama, orang Yahudi percaya bahwa mereka adalah umat pilihan Allah. Mereka membagi seluruh dunia atas dua bagian: Yahudi yang adalah umat Allah dan bangsa kafir bukan umat Allah. Beberpa Nabi mereka dan orang bijak mencoba memperbaiki pikiran mereka ini dan mengingatkan mereka bahwa cinta Allah itu universal bagi semua orang. Tetapi tidak berhasil hingga Yesus datang pun ide itu tidak diterima. Surat Paulus kepada umat Efesus menyatakan Kristus telah mempersatukan kedua belah pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan …..(2:14) Paulus melanjutkan:Ef.3:6 : yaitu orang Yahudi karena berita Injil, turut menjadi ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Dalam bacaan kedua hari ini mengungkapkan kebenaran ini sebagai misteri: rahasia yang telah dinyatakan kepadaku lewat wahyu(Ef. 3:3). Itu misteri dengan dua akibat: a). Kemanusiaan sendiri tidak mampu mencapai pengetahuan tanpa terang wahyu ilahi. B).kendatipun kebenaran telah diwahyukan masih sebagai sesatu yang asing atau yang bertentangan dengan hidup manusia. Sesuatu yang asing dari keyakinan Kristen di satu pihak dan dipihak lainnya “bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takutakan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya”. (Acts 10:34-35).

Di masa lampau orang Kristiani cenderung melakukan kesalahan seperti orang Yahudi bahwa keselamatan tidak ada di luar gereja. Kemudian ketika konsili Vatikan II terjadi, gereja membuka jendela pada Roh Allah, dan menyadari bahwa kebenaran Allah ada di semua agama, kendatipun tidak sama kadarnya seperti yang ada dalam gereja. Beda antara Keyakinan Kristen dan keyakinan lainnya adalah bukan soal kita memiliki kebenaran dari Allah dan yang lain tidak, tapi bahwa pewahyuan Allah secara unik dalam Yesus Kristus, kita dapat mengenal kebenaran Allah secara lebih jelas, cintaNya lebih akrab, dan mengikuti jalan hidup Allah lebih dekat dalam hidup kita sehari-hari.

Hendaknya selalu diingat bahwa kendatipun kita ada di jalan yang terbaik, orang lain yang belum ada di jalan yang benar pun mereka dapat sampai ketujuan sebelum kita mencapainya. Marilah hari ini kita merefleksikan misteri perayaan hari ini, orang yang kafir datang menyembah Yesus sementara bangsa pilihan sendiri yang tahu kita suci tidak mengenalnya. Semoga refleksi anda bermanfaat untuk hidupmu.